Jumat, 27 Februari 2009

Antique, Sepeda Tua

Mengayuh sepeda di saat ini. Uih peluh bisa bercucuran membasahi baju kerja. Tapi namanya lagi demen apapun dilakukan. Biarpun sepeda yang dibeli cuman disimpen di kantor tapi tetap dibeli demi memuaskan keinginan.

Memang ada masa-masanya menyukai sesuatu, kalau sekarang lagi masanya pada suka sepeda jaman embah kakung dulu, itu wajar wajar saja wong namanya juga seneng. Coba apa menariknya sih naik sepeda disaat lalu lintas serba pengin cepat, di jalan saling serobot ya motor ya mobil pribadi, ya angkot apalagi truk dan bus pokoknya bikin runyam jalan raya. Terus yang naik sepeda gimana bisa leluasa di jalan raya ? Ya alih-alih bisa santai naik sepeda diserempet motor atau bis bisa saja terjadi. Tapi nanamya juga lagi seneng dan lagi ngetrend . Pokoke kata orang Pekalongan kudu tuku

Selasa, 24 Februari 2009

Antique , Peralatan Makan Dan Minum



Gak kebayang kan makan atau minum memakai peralatan bekas nenek atau nonik-nonik Belanda. Dalam beberapa bulan ini aku memang lagi seneng memburu peralatan makan dan minum sisa masa lalu. Untuk mendapatkannya aku banyak mengunjungi rumah penjual barang antik atau ke pemilik yang masih menyimpan peninggalan orang tua atau leluhurnya.

Dari hasil buruan sekarang aku sudah mendapatkan 2 (dua) set peralatan makan dan minum. Yang satu dasarnya warna putih dengan bunga berwarna merah jambu/pink. Sedang yang 1 set lagi berwarna putih polos. Kata siempunya si yang warna putih peralatan makan dan minum dari Eropa. Berarti bekas nonik dan menir Belanda dong?

Senin, 16 Februari 2009

Pondok Kayu Nuansa Flexi


Untuk mendapatkan pondok kayu dengan model penggung cukup memakan waktu, satu hal pengin barangnya bagus tapi harganya bisa terjangkau. Akhirnya setelah beberapa bulan pesan ke pedagang barang antik di kota Pekalongan, apa yang menjadi keinginan kesampaian.

Dan pada akhirnya terpasanglah pondok kayu itu dirumahku. Seneng sekali rasanya memilikinya mungkin buat orang lain tidak berarti, tetapi aku merasa dengan memilikinya setidaknya mewarisi hasil karya orang lain. Pondok kayuku berukuran 3x4 Mtr, ditopang 4 saka kayu yang berukuran cukup besar kayunya. Dengan dipenuhi ukiran diatapnya. Dengan ketinggian kurang lebih 80 Cm dari atas tanah, pondok kayuku nyaman sekali untuk nongkrong sambil melihat ikan peliharaanku, nila dan patin.

Dulunya pondok kayu ini catnya berwarna hijau daun sehubungan sudah terlalu lama catnyapun memudar. Tadinya bingung mau di cat apa ya? Apakah mengikuti warna aslinya atau dicat baru dengan warna yang natural seperti coklat atau hitam ?
Tapi karena untuk mendapatkannya hasil kerja di TELKOM kenapa pondok kayuku tidak di cat warna Flexi? Sempat keinginan ini diprotes anak-anak, mamah Flexi minded, ada juga yang bilang warnanya ramai kayak taman kanak-kanak. Tapi segala celotehan, sindiran gak ngaruh lah …. Keinginan untuk mencat pondok kayu sesuai warna Flexi tetap jalan. Biar di katain apapun cinta mati ama Flexi…….**Joel**