Selasa, 27 Januari 2009

Kinang atau Nginang

Tentu masih teringat Nenek, Embah, Eyang putri ataupun Mbah Buyut Putri kita zaman dulu, sibuk sendiri menumbuk sirih dicampur apu dan gambir untuk dijadikan kinang, Sambil duduk di beranda beliau asyik menikmati kinang nya. Tentu kebiasaan Nenek, Eyang putri, Embah ataupun Mbah Buyut Putri sekarang ini sudah langka. Karena Nenek, Eyang Putri, Embah sekarang merasa lebih cantik dan lebih modern dengan tidak nginang. Menurut penelitian bahwa kebiasaan Nginang Eyang, Mbah maupun Nenek zaman dahulu selain membuat bibir jadi merah juga bisa menguatkan gigi. Hal itu terbukti Nenek, Eyang Putri atau Nenek yang nginang biarpun sudah lanjut usia giginya masih utuh dan mereka bisa dibilang tidak pernah mengeluh sakit gigi . Cerita tentang kinang, ternyata peralatan untuk nginang sekarang menjadi barang yang banyak diburu. Peralatan kinang kebanyakan terbuat dari kuningan, atau kayu. Ada juga yang terbuat dari kristal maupun porselen dari negeri China. Bentuknyapun bermacam-macam ada yang bulat, persegi panjang maupun segi empat. Menginginkan peralatan kinang baik yang produk baru maupun lama bisa didapatkan di tokk-toko souvenir maupun di tempat penjualan barang antik. Misalkan jalan-jalan ke kota Solo peralatan untuk nginang ini bisa didapatkan di Pasar Barang Antik, Pasar Triwindu Solo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar